Jumat, 31 Mei 2019

Business Model Canvas

Business Model Canvas merupakan sebuah model bisnis menggambarkan tentang bagaimana organisasi menciptakan, menyampaikan, dan menangkap nilai. Business model canvas pertama kali diusulkan oleh Alexander Osterwalder untuk mengelola strategi dan startup untuk mengembangkan business model yang baru atau sudah ada.

Business Model Canvas menggambarkan proporsi nilai perusahaan, infrastruktur, pelanggan, dan keuangan. Business model canvas dibagi menjadi 9 blok dimana masing-masing blok bertugas untuk menjelaskan bagian dari model bisnis agar dapat berjalan dengan baik.

Customer Segments

Customer segments mendefinisikan berbagai kelompok atau organisasi bertujuan untuk menjangkau dan melayani pelanggan. Tanpa memuaskan pelanggan, perusahaan tidak akan bertahan lama. Untuk memasukan pelanggan, perusahaan dapat melakukan segmentasi ke dalam segmen yang sesuai dengan kebutuhan, perilaku, atau atribut lainnya. Sebuah bisnis model dapat menentukan satu atau berapa besar kecilnya segmen pelanggan. Sebuah perusahaan harus dapat membuat keputusan tentang segmen mana saja yang akan dilayani, dan segmen yang diabaikan. Setelah keputusan dibuat, bisnis model dapat dirancang tentang kebutuhan pelanggan yang spesifik. Pelanggan akan dipisahkan ke dalam suatu segmen jika:


  1. Kebutuhan pelanggan berbeda dengan yang ditawarkan.
  2. Pelanggan tersebut didapatkan melalui channel yang berbeda.
  3. Pelanggan bersedia membayar untuk aspek yang bebeda dari tawaran.
  4. Pelanggan membutuhkan relasi yang berbeda dibandingkan dengan business model yang ditawarkan.

Sebuah perusahaan akan sulit untuk melayani semua permintaan pelanggan, sehingga perusahaan harus dapat mengkategorikan ke dalam beberapa segmen dan memilih segmen mana yang ingin ditarget.

Berikut ini adalah perbedaan jenis segmen pelanggan:

1. Mass market
Model bisnis yang fokus pada pasar massal dan tidak membedakan antara segmen pelanggan yang berbeda. Nilai, saluran distribusi, dan hubungan dengan pelanggan semua fokus pada satu kelompok besar pelanggan dengan kebutuhan yang sama luas dan masalah. Jenis model bisnis sering ditemukan di sektor elektronik konsumen.

2. Niche market
Model bisnis menargetkan pasar dengan kebutuhan spesifik, segmen pelanggan khusus. Nilai, saluran distribusi, dan hubungan dengan pelanggan semua disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dari pasar. Model bisnis seperti ini sering ditemukan dalam hubungan pemasok-pembeli. Sebagai contoh, banyak produsen mobil bagian sangat bergantung pada pembelian dari produsen mobil besar.

3. Segmented
Beberapa model bisnis membedakan antara segmen pasar dengan kebutuhan yang sedikit berbeda dan masalah. Hal ini berimplikasi pada blok lain seperti value propositions, channel, customer relationship, dan revenue streams.

4. Diversified
Sebuah organisasi dengan model bisnis pelanggan yang diversified melayani dua segmen tidak berhubungan dan kebutuhan yang sangat berbeda. Sebagai contoh, pada tahun 2006 Amazon.com  memutuskan untuk diversifikasi bisnis ritel dengan menjual cloud computing layanan: ruang penyimpanan online dan penggunaan server.

5. Multi-sided platforms
Beberapa organisasi melayani dua atau lebih segmen saling bergantung. Sebuah perusahaan kartu kredit membutuhkan pemegang kartu kredit dan pedagang yang menerima kartu kredit. Kedua segmen yang diperlukan untuk membuat model bisnis kerja.

Value Propositions

Value propositions merupakan gambaran produk atau jasa yang menciptakan nilai bagi segmen pelanggan tertentu. Nilai tersebut yang menjadi alasan pelanggan beralih ke produk laindan memecahkan masalah pelanggan atau memenuhi kebutuhan. Setiap nilai terdiri dari produk atau jasa yang melayani kebutuhan dari segmen pelanggan tertentu. Nilai dari suatu produk dapat dari inovatif, produk baru, atau mirip dengan produk lama yang telah ditawarkan oleh perusahaan lain dengan fitur tambahan.

Value proporsitions menciptakan nilai tambah untuk segmen pelanggan melalui campuran elemen yang berbeda. Nilai tambah dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu kualitatif, dan kuantitatif. Contoh dari nilai kuantitatif adalah harga lebih murah, jumlah produk yang didapatkan, dan lama pelayanan lebih cepat, sedangkan untuk nilai kualitatif adalah desain yang lebih bagus, kualitas produk lebih awet, dan mudah didapatkan.

Channels

Channels menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan dapat berkomunikasi, mendistribusikan, dan menjual produk atau jasa kepada pelanggan. Channels memiliki berbagai fungsi:


  1. Meningkatkan kesadaran pelanggan tentang produk atau jasa perusahaan.
  2. Membantu pelanggan mengevaluasi nilai perusahaan.
  3. Mempersilahkan pelanggan membeli produk perusahaan.
  4. Menyampaikan nilai untuk pelanggan.
  5. Memberikan customer support setelah pembelian.
Dalam channel terdapat 5 fase yaitu:

  1. Kesadaran: bagaimana meningkatkan kesadaran tentang produk dan jasa perusahaan?
  2. Evaluasi: bagaimana pelanggan membantu proses mengevaluasi perusahaan?
  3. Pembelian: bagaimana pelanggan membeli produk atau jasa?
  4. Pengiriman: bagaimana memberikan nilai kepada pelanggan?
  5. Setelah Pembelian: bagaimana memberikan imbalan pasca pembelian kepada pelanggan?
Customer Relationships

Blok customer relationships menjelaskan jenis hubungan antara perusahaan dengan segmen pelanggan tertentu. Perusahaan harus menjelaskan jenis hubungan yang ingin dibangun dengan masing-masing segmen pelanggan. Motivasi dari hubungan dengan pelanggan dibagi menjadi tiga yaitu customer acquisition (mendapatkan pelanggan), customer retention (mempertahankan pelanggan), dan boosting sales (menaikkan penjualan).

Salah satu contoh customer relationship yang dilakukan oleh perusahaan sekarang adalah memberikan produk gratis untuk menarik pelanggan baru atau menyediakan call center untuk mempertahankan pelanggan yang sudah memakai produk atau jasa.

Revenue Streams

Blok revenue streams menggambarkan bagaimana kas perusahaan dari penghasilan untuk setiap segmen pelanggan yang telah dilayani. Pada blok ini perusahaan bertanya pelanggan bersedia membayar produk untuk nilai apa saja yang telah ditawarkan. Setiap segmen pelanggan akan memiliki mekanisme harga yang berbeda satu sama lain tergantung dari pasar, volume atau manajemen.

Revenue streams terbagi menjadi dua jenis yaitu pendapatan dari transaksi pelanggan satu kali saja, dan pendapatan berulang akibat perusahaan telah memberikan nilai kepada pelanggan atau banyak transaksi.

Berikut ini adalah revenue streams yang dapat digunakan oleh perusahaan:

1. Penjualan aset
Salah satu paling banyak digunakan oleh perusahaan yang menjual suatu produk fisik. Contoh adalah amazon.com 3 menjual buku, dan peralatan elektronik atau BMW menjual mobil. Biaya penggunaan dihasilkan dengan menggunakan layanan tertentu. Semakin banyak pelanggan menggunakan, semakin banyak biaya yang harus dibayar oleh pelanggan. Contoh di pasar Indonesia adalah operator seluler dimana pelanggan akan membayar semakin mahal berdasarkan lama waktu yang digunakan untuk menelpon.

2. Biaya berlangganan
Salah satu cara perusahaan mendapatkan penghasilan dengan menjual akses langganan. Mayoritas revenue streams jenis ini digunakan oleh tempat kebugaran, dan perusahaan informasi. Contoh dari biaya berlangganan adalah perusahaan memanfaatkan gmail untuk situs domain perusahaan dimana harus membayar 25 dollar selama satu tahun.

Pinjaman atau sewa memberikan pelanggan hak sementara untuk menggunakan aset tertentu dalam jangka waktu tertentu dengan membayar biaya tertentu. Pinjaman merupakan revenue streams yang berulang karena pelanggan dapat membayar lebih dari satu kali setelah transaksi. Contoh dari pinjaman adalah zipcar.com  memungkinkan pelanggan untuk menyewa mobil di kota Amerika Utara.

3. Licensing
Revenue streams yang memberikan izin menggunakan kekayaan intelektual yang dilindungi untuk biaya lisensi. Licensing biasanya digunakan pada industri media, dimana pemilik konten memiliki hak cipta dan menjual kepada pengguna. Demikian juga dalam hak paten di industri teknologi informasi memperbolehkan pengguna memakai hak paten dan perusahaan mendapatkan imbalan. Contoh dari bidang media adalah penayangan World Cup yang telah membayar hak siar kepada FIFA.

4. Iklan
Biaya yang didapatkan dari memasang iklan untuk produk atau jasa tertentu. Secara tradisional, industri dan media bergantung dari pendapatan iklan. Dalam beberapa tahun terakhir, jasa iklan digunakan oleh situs salah satunya adalah pemasangan iklan oleh Google Adwords.

Key Resources

Key resources menjelaskan aset paling penting yang dibutuhkan untuk membuat sebuah karya model bisnis. Setiap model bisnis membutuhkan sumber daya utama. Sumber daya ini memungkinkan perusahaan untuk menciptakan dan menawarkan Proposisi Nilai, menjangkau pasar, menjaga hubungan dengan segmen pelanggan, dan memperoleh pendapatan. Sumber daya utama yang berbeda diperlukan tergantung pada jenis model bisnis. Sumber daya utama dapat dimiliki atau disewa oleh perusahaan atau diperoleh dari mitra bisnis. Sumber daya utama dapat dikategorikan:

1. Fisik
Kategori ini mencakup aset fisik seperti fasilitas manufaktur, bangunan, kendaraan, mesin, dan jaringan distribusi. Penjual seperti amazon.com 3  sangat bergantung pada sumber daya fisik. Amazon dahulu memiliki jaringan global yang sangat besar toko dan logistik terkait infrastruktur, selanjutnya mereka memiliki IT, gudang, dan infrastruktur logistik yang luas.

2. Intelektual
Sumber daya intelektual seperti merek, paten dan hak cipta, kemitraan, dan data pelanggan semakin penting untuk model bisnis yang kuat. Sumber daya intelektual yang susah untuk mengembangkan tetapi ketika berhasil dibuat dapat memberikan nilai. Perusahaan barang konsumen seperti Nike dan Sony sangat bergantung pada merek sebagai sumber daya. Microsoft dan SAP tergantung pada perangkat lunak dan kekayaan intelektual yang telah dikembangkan selama bertahun-tahun. Qualcomm, seorang desainer dan pemasok chipset untuk perangkat mobile broadband, membangun model bisnis di seluruh desain microchip dipatenkan dan mendapatkan biaya lisensi yang cukup besar.

3. Manusia
Setiap perusahaan membutuhkan sumber daya manusia, tetapi orang-orang yang sangat menonjol dalam model bisnis tertentu. Misalnya, sumber daya manusia sangat penting dalam industri pengetahuan intensif dan kreatif. Sebuah perusahaan farmasi obatan seperti Kalbe, misalnya, sangat bergantung pada sumber daya manusia: model bisnis yang didasarkan pada ilmuwan yang berpengalaman dan tenaga penjualan yang besar dan terampil.

4. Finansial
Beberapa model bisnis menggunakan sumber daya keuangan atau jaminan keuangan, seperti uang tunai, jalur kredit, atau saham untuk mempekerjakan mempekerjakan karyawan. Ericsson, produsen telekomunikasi, menyediakan contoh sumber daya keuangan dalam model bisnis. Ericsson dapat memilih untuk meminjam dana dari bank dan pasar modal, kemudian menggunakan sebagian dari hasil untuk menyediakan pembiayaan vendor untuk pelanggan peralatan, sehingga memastikan bahwa pesanan untuk Ericsson daripada pesaing.

Key Activities

Blok key activities menjelaskan hal-hal apa saja yang harus dilakukan agara model bisnis dapat berjalan. Setiap model bisnis memiliki sejumlah kegiatan kunci dan tindakan yang paling penting adalah harus beroperasi secara sukses. Kegiatan penting termasuk menjangkau pasar, menjaga hubungan dengan pelanggan dan memperoleh laba. Kegiatan key activities antara satu model bisnis dengan lainnya berbeda.

Sebagai contoh adalah Microsoft mempunyai key activities meliputi pengembangan perangkat lunak, sedangkan Dell memiliki key activities untuk manufaktur pembuatan perangkat keras.

Key activities dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu:

1. Produksi
Kegiatan produksi berhubungan dengan merancang, membuat, dan memberikan produk ke pelanggan dalam jumlah besar dan berkualitas. Kegiatan produksi mendominasi model bisnis perusahaan manufaktur.

2. Pemecahan masalah
Kegiatan utama berhubungan dengan pemecahan masalah menggunakan solusi baru untuk masalah yang dihadapi oleh pelanggan. Contoh dari pemecahan masalah adalah konsultan, dan rumah sakit dimana model bisnis mereka melakukan manajemen dan pelatihan yang berkelanjutan.

3. Platform
Model bisnis platform atau jaringan mendominasi perangkat lunak seperti model bisnis eBay dimana situs berfungsi sebagai platform untuk lelang antara penjual dan pembeli, sedangkan perusahaan mengembangkan dan mempertahankan situs.

Key Partnership

Blok ini menjelaskan jaringan pemasok dan mitra yang dapat membuat model bisnis bekerja. Perusahaan menjalin hubungan dengan mitra karena berbagai alasan, dan kemitraan menjadi landasan banyak model bisnis. Perusahaan menciptakan aliansi untuk mengoptimalkan model bisnis mereka, mengurangi risiko, atau memperoleh sumber daya. Mitra dapat dibagi menjadi 4 jenis yaitu kerja sama strategis antar non pesaing, pesaing, venture capitalist, dan pembeli dan penjual untuk menjamin pasokan yang dapat diandalkan.

Terdapat 3 motivasi yang dapat membedakan tujuan untuk menciptakan hubungan dengan mitra:

1. Optimasi dan skala ekonomi
Bentuk paling dasar dari kemitraan dirancang untuk mengoptimalkan alokasi sumber daya dan kegiatan. Hal ini tidak masuk akal bagi perusahaan untuk memiliki semua sumber daya atau melakukan setiap kegiatan dengan sendirinya. Optimasi dan ekonomi kemitraan skala biasanya dibentuk untuk mengurangi biaya, dan sering melibatkan outsourcing atau berbagi infrastruktur.

2. Pengangguran resiko dan ketidakpastian
Kemitraan dapat membantu mengurangi risiko dalam lingkungan yang kompetitif ditandai dengan ketidakpastian. Hal ini tidak biasa bagi pesaing untuk membentuk aliansi strategis di satu daerah lain. Blu-ray, misalnya, adalah format cakram optik bersama-sama dikembangkan oleh sekelompok elektronik terkemuka di dunia konsumen, komputer pribadi, dan produsen media. Kelompok ini bekerja sama untuk membawa teknologi Blu-ray ke pasar, namun anggota individu bersaing dalam menjual produk Blu-ray mereka sendiri.

3. Akuisisi sumber daya dan kegiatan
Beberapa perusahaan memiliki semua sumber daya atau melakukan semua kegiatan yang dijelaskan oleh model bisnis mereka. Sebaliknya, mereka memperluas kemampuan mereka sendiri dengan mengandalkan perusahaan lain untuk memberikan sumber daya tertentu atau melakukan kegiatan- kegiatan tertentu. Kemitraan tersebut dapat dimotivasi oleh kebutuhan untuk memperoleh pengetahuan, lisensi, atau akses ke pelanggan. Perusahaan asuransi dapat memilih untuk mengandalkan broker independen untuk menjual kebijakan dan bukan mengembangkan tenaga penjualan sendiri.

Cost Structure

Cost structure berfungsi untuk menjelaskan semua biaya yang dikeluarkan unutk mengoperasikan model bisnis. Biaya yang dijelaskan adalah biaya paling penting yang terjadi saat beroperasi di bawah model bisnis tertentu. Menciptakan dan memberikan nilai, menjaga hubungan dengan pelanggan, dan menghasilkan pendapatan semua dikenakan biaya. Biaya tersebut dapat dihitung relatif mudah setelah mendefinisikan kegiatan inti, sumber daya inti, dan mitra.

Berikut adalah struktur biaya yang dapat dibagi menjadi 2 kelas:

1. Cost-driven
Cost-driven adalah menekan biaya operasi seminimum mungkin sehingga dapat menarik pelanggan yang mencari harga murah. Contoh perusahaan yang menerapkan cost-driven adalah low cost carrier seperti Air Asia.

2. Value-driven
Value-driven kurang peduli terhadap biaya dan lebih berfokus kepada nilai premium dan tingkat layanan yang tinggi. Contoh perusahaan yang menerapkan value-driven adalah Garuda Indonesia.

Berikut ini adalah karakteristik struktur biaya:

1. Biaya tetap
Biaya yang dikeluarkan tetap sama tidak bergantung dari volume produk atau jasa yang telah dihasilkan. Contoh dari biaya tetap adalah gaji pegawai, biaya sewa fasilitas.

2. Biaya variable
Biaya yang bervariasi secara proporsional dengan volume produk atau jasa yang dihasilkan. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku timah untuk perusahaan perakit perangkat keras.

3. Ruang lingkup ekonomi
Biaya keuntungan karena ruang lingkup yang lebih besar dari operasi. Dalam sebuah perusahaan besar, kegiatan pemasaran yang sama atau saluran distribusi mungkin mendukung berbagai produk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar